Pernahkah kamu berada dijalan dan tanpa sengaja menghirup asap dari knalpot kendaraan bermotor ? Atau pernahkah kamu tanpa sengaja menghirup serbuk kayu atau debuyang berterbangan ? Bagaimana rasanya ? Kemungkinan besar kamu akan merasakan sesak nafas, batuk - batuk, dan saluran pernapasanmu menjadi tidak nyaman. Ini merupakan contoh dampak polusi udara bagi manusia. Selain berdampak terhadap kesehatan secara langsung, polusi udara juga dapat berdampak lebih luas. Misalnya, bagi kamu yang tinggal di kota besar, umumnya udara terasa lebih panas dibanding dengan pedesaan yang lingkungannya masih alami. Panas tersebut juga merupakan contoh dampak polusi udara yang dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
Selain contoh - contoh diatas, masih banyak dampak polusi udara lainnyanya terhadap manusia dan lingkungan. Tahukah kamu apa saja dampak tersebut ? Dampak utama polusi udara adalah sebagai berikut :
1. Gangguan Kesehatan
Berbagai jenis polutan udara dapat menyebabkan gangguan baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Polutan -polutan udara yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan diantaranya sebagai berikut.
a. Karbon Monoksida
Di atmosfer, gas karbon monoksida (CO) ditemukan dalam jumlah sedikit, yaitu sekitar 0,1 ppm. Namun, didaerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10-15 ppm. Gas CO yang terhirup dapat bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah sehingga menghalangi pengangkutan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh. Efek yang ditimbulkan diantaranya adalah pusing, sakit kepala, rasa mual, ketidaksadaran (pingsan), kerusakan otak dan bahkan bisa sampai kematian. Gas CO yang terhirup dapat pula berdampak pada kulit dan menyebabkan masalah jangka panjang pada penglihatan.
KOnsentrasi CO di Udara (ppm) | Konsentrasi COHb dalam darah (%) |
Gangguan pada tubuh
|
3
|
0,98
|
Tidak ada |
5
|
1,30
|
Belum begitu terasa |
10
|
2,10
|
Gangguan sistem saraf sentral |
20
|
3,70
|
Gangguan panca indera |
40
|
6,90
|
Gangguan fungsi jantung |
60
|
10,10
|
Sakit kepala |
80
|
13,30
|
Sulit bernapas |
100
|
16,50
|
Pingsan-kematian |
b. Sulfur Oksida
Gas Sulfur Oksida, nitrogen oksida, dan ozon pada konsentrasi rendah dapat mnyebabkan iritasi mata dan radang saluran pernapasan. Seseorang yang menghirup ketiga gas tersebut dalam waktu cukup lama dapat terkena penyakit gangguan pernapasan yang kronis, seperti bronkitis, emfisema, dan asma. Penyakit - penyakit ini umumnya ditandai dengan kesulitan bernapas (sesak) akibat kerusakan organ pernapasan. Gas Sulfur oksida, nitrgoen oksida, dan ozon juga dapat memperparah gangguan pernapasan yang sedang diderita seseorang.
Sulfur oksida dan ozon dapat membahayakan kehidupan tumbuhan. Gas - gas tersebut bersifat racun bagi tumbuhan. Tumbuhan yang mengalami kontak dengan sulfur oksida dan ozon pada konsentrasi tertentu dapat mengalami kematian.
c. Materi Partikulat
Berbagai materi partikulat, seperti serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, dan serat asbes, dapat menyebabkan penyakit paru - paru. Materi - materi partikulat tersebut banyak terdapat di area pabrik, kontruksi bangunan, dan pertambangan sehingga pekerja di area itu beresiko tinggi terkena penyakit yang disebabkan materi partikulat.
Contoh lain materi partikulat yang dapat membahayakan kesehatan adalah timbal. Timbal sangat beracun (toksik) dan dapat terakumulasi dalam tubuh, serta menyerang berbagai sistem tubuh, seperti sistem pencernaan dan sistem saraf.
d. Asap Rokok
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti benzo-[a]-pyrene dan formaldehid. Zat - zat tersebut berpotensi menimbulkan bermacam - macam penyakit. Contoh penyakit yang dapat ditimbulkan oleh asap rokok adalah gangguan pernapasan penyakit jantung, dan kanker paru - paru.
e. Zat - zat penyebabkan kanker
Contohnya zat - zat yang dapat menyebabkan kanker adalah kloroform, para-diklorobenzena, tetrakloroetilen, trikloroetan, dan radioaktif (misalnya radon). Zat - zat tersebut umumnya merupakan jenis polutan udara didalam ruangan (indoor air pollutans) yang berpoteni menimbulkan kanker bila terdapat dalam konsentrasi tinggi.
f. Suara
Kontak dengan suara yang bising dalam waktu cukup lama dapat menimbulkan kerusakan organ pendengaran. Kerusakan organ pendengaran dapat bersifat permanen, misalnya menjadi tuli. Selain berdampak pada organ pendengaran, polusi suara juga mempengaruhi sistem tubuh lainya. Suara yang bising dapat menyebabkan gangguan pada jantung, sakit kepala, dan stres secara psikologis.
0 komentar:
Posting Komentar